Search

Assalamu 'alaikum Wr. Wb

Play MP3 Asmaul Husna, Menenangkan :)

Tampilkan postingan dengan label pengalaman. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pengalaman. Tampilkan semua postingan

Luar Biasa ! Kelas WCWH #1 Berbagi Kisah, Lewat Aksara Menjaring Pahala

 

Ilustrasi dari dreamstime.com


19.25 wib, artinya 5 menit lagi kelas menulis "opini" perdana akan dimulai. Peserta sudah sangat antusias dan heboh saling tegur sapa semenjak daritadi siang.

Akupun sama tak mau kalah, semangat menggebu mendapatkan ilmu baru. Bismillah

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh"
Salam hangat dari cik gu menyapa semuanya, dan sudah lebih dulu setelan grup diganti menjadi hanya admin saja yang bisa mengirim pesan. 

Artinya kelas sudah akan dimulai.

Sedari tadi, akupun sudah menyiapkan raga untuk mengikuti kelas dari awal sampai akhir, nyambi si sulung yang masih aktif dengan segala drama yang dibuatnya, dan si dedek yang merengek minta ditidurin.

Gawaiku masih menyala terang walau sesekali kuletakkan karena melayani dua insan yang masih butuh perhatianku sampai menghantarkan ke tidur yang lelap ketika itu.

"Untuk efisiensi waktu, kita langsung saja ke materi perdana ya. Silakan fokus menyimak 👇"

Jam pas menunjukkan di angka 19.30 wib saat itu.
Setelah berdoa terlebih dahulu, materi langsung dijelaskan oleh cik gu. 

Malam ini tema/judul materi kita yakni Pertemuan 1: "Menjaring Jariyah lewat Aksara"

Menjaring jariyah lewat aksara versi kelas kita adalah meraih amal saleh (yang tidak terputus pahalanya meski kita nanti sudah meninggal dunia) lewat tulisan kita.

Jadi, sebaiknya menulis untuk bisa mendatangkan amal jariyah untuk kita, karena pahalanya selalu ngalir walaupun kita sudah tiada. MasyaAllah baru materi pembuka aja aku sudah klepek klepek mak,gaes.

Materi kembali berlanjut dengan penjelasan dan maksud dari judul itu, dikemas dengan kalimat yang gurih dan renyah oleh cik gu. 

Setidaknya nalarku mudah ambil pelajaran dari setiap untaian kata yang dituliskan sang master. Barakallah semoga ilmunya berkah dan mampu menular. Aamiin...

Dari materi pembuka kita semua bisa simpulkan, mulai dari sekarang kalau update status yang isinya cuma 'nyampah', sebaiknya jangan ditulis. Tulisan nyampah itu maksudnya tulisan yang nggak menginspirasi pembaca untuk berbuat kebaikan. 

Sebab, jangan sampai postingan nggak mutu kita itu malah jadi jalan mengantarkan kita menuju neraka. Astaghfirullah, Naudzubillahi min dzalik. Oke, bye bye status yang gak bobot. (ceritanya mulai MoveOn nih, mak,gaes)

Cik gu kembali memberikan memotivasi membangkitkan ghiroh, semangat untuk menguatkan niat semata karena Allah. Tak lupa bonus tulisan petuah yang membuat aku tahan nafas, lumayan lama. 

"Jika kau bukan anak raja, juga bukan anak ulama besar, maka menulislah!"

(Imam Al-Ghazali)

"Semua penulis akan meninggal, hanya karyanyalah yang akan abadi sepanjang masa. Maka tulislah yang akan membahagiakan dirimu di akhirat nanti.”

(Ali bin Abi Thalib)

Allahu, jujur aku sangat tercekat kala itu. Mataku sedikit mengembun. Banyak sekali lalaiku ya Rabb, ampuni... 

Setelah panjang kali lebar cik gu jelaskan materi, pembahasan judul, kontroversi dunia kepenulisan dan alasan-alasan halangan rintangan yang biasa penulis temui. 

Semua dibahas secara lugas dan mudah dimengerti. Materi selesai. Waktu 10 menit untuk mencerna setiap materi yang disampaikan. Hingga sudah mulai masuk sesi diskusi. 

Sesekali aku tepuk-tepuk si dedek, sesekali aku cek grup, si sulung juga tak mau kalah merengek minta makan lengkap dengan keinginannya yang polos menggemaskan itu 'nda, ayo makan lauk ayam, makan cop ayam kita', maksudnya si dia mau makan soup ayam, lengkap dengan ekspresi memelasnya itu.

Suamiku langsung ketawa, mana ada lauk soup ayam wong bundanya tadi siang masak pindang ikan. Drama dilanjut kembali, meminta belas kasih. 

Bersyukur si dedek sudah bobok cantik, jadi aku bisa fokus ke si sulung dulu, merayu supaya walaupun tak ada lauk soup ayam, lauk kuah pindang ikanpun jadi. 

Asal nasinya berkuah banyak, yang penting bisa 'ngirup kuah' itu kata dia sudah lauk soup. Alhamdulillah walaupun kuah ikannya dikasih sedikit cabe dia gak protes. Selamat dari amukan masa kita mak,gaes.

Setelah drama makan, aku kembali mengecek layar terang yang masih ku On kan di grup whatsappku. Sudah lumayan banyak pesan yang belum kubaca, seketika jempolku asik scroll sampai batas atas terakhir yang kubaca. 

Drama malam hari dengan si sulung hampir berakhir karena sesudah makan, cuci tangan dan pipis ke kamar mandi, dia langsung minta 'dodot' isyarat kantuknya sudah mulai melanda.

Alhamdulillah... sempat baca doa sebelum tidur, akhirnya bukan dia saja yang terlelap cantik, akupun menyusul. Padahal kelas menulisku belum usai mak,gaes. Deuh gustii...

Jam 22.15 aku terbangun, melihat notif di grup yang sudah mencapai angka ratusan belum terbaca. Ingin segera kubuka, tapi kuurungkan karena ingat belum sempat shalat isya dan shalat sunnah malam. 

Selesai mengadu asa ke illahi Rabbi. Kembali kubuka sekian chatting yang masuk ke layar petakku. Jempolku kembali memainkan perannya, scrolling, manjat ke batas akhir pesan yang sudah terbaca. Ada sekitar 30 menit aku bacanya mak,gaes. 

Maklum chatt yang masuk sudah ratusan euy. 

Sesi diskusi, sesi tanya jawab, sesi curcol tukar pendapat, banyaknya. Beruntung, nyali sabarku menang baca sekian chatting teman-teman sampai selesai. 

Eh ada bonus PR ya, langsung disuruh buat tulisan, action! Bahkan sudah ada beberapa yang setor tadi malam itu juga. Wahhh tergerceplah mak,gaes. Keren keren keren...

Banyak sekali ilmu yang didapat, padahal kita baru pertemuan pertama, masih ada 3 pertemuan lagi, deuh sudah gak sabar kita yak... 

Tunggu keseruan cerita selanjutnya ya mak,gaes. Kita buat sarapan dulu... salam hangat, semangat pagi, semangat tebar kebaikan. Wassalam...

“Menulis merupakan aktivitas menjaring jariyah lewat aksara. Maka menulislah!”

#WCWHBatch17
#WritingClassWithHas

(Alai, 09 Juni 2020. Kembali menghitung waktu mundur untuk ikut kelas menulis perdana "Story Telling". Malam ini)

"Ikhtiar Menejemen Diri: Belajarlah Lebih Banyak !"




"Ikhtiar Menejemen Diri: Belajarlah Lebih Banyak !"

Proses Edit header Blog
Sumber : dok. Pribadi

Jadi ceritanya paksu masih berbaik hati ini modif-modif blog baruku, aiih pamer blog lagi mak,gaes. 


Awas saja tidak produktif, aktif menulis ya? Bismillah saja, luruskan niat lillah and fokus kembangkan potensi diri.

Aku tuh kalo pagi, ngenjadwal cek and ricek pesan yang masuk ke hape mak,gaes (whatsApp, mesengger, telegram, facebook, e-mail) Lihat notif penting.

 Jadwal ngaji intensif, grup kajian remaja, grup kajian emak-emak, grup menulis, grup jualan de el el.


 Deuh emak-emak rempong kali, untungnya hanya di sosmed ya. 

Maklum, sekarang ini era digital apalagi lagi musim pandemi, jadi hampir semua urusan terpaut pada sosmed. 


Akunya happy aja, asalkan kuota masih ada sih. 😅

"Hey, yang, perhatikan ini, liat nih proses buat blognya gimana, ini liat koreksi benerlah header blognya begitu, warnanya gimana? 


Apa mau ditambahin animasi kedip-kedip atau biarlah begitu?" huhuhu kita diajak belajar lagi nih mak,gaes. *ambilposisi

Okelah ya, mumpung ditawari jadi komentator aku sih yes.wkwkw.


Bisanya cuma jadi tukang komen yak, orang lain yang kena repot. Eh, enggak ding. 


Alhamdulillah sejauh ini aku sama suami kloplah ya, beliau inisiator akunya jadi motivator bahkan nyambi jadi editor dan komentator sekaligus malah. (Ngeborong skill) ckckck



Alaminya emak-emak memang suka begitu kebanyakan ya? *ngeles 😅🙏

Jujur, sebenarnya dibuatin wadah/tempat nulis aja aku senangnya gak ketulungan mak,gaes. 


Dulu dulu kan kita kalo nulis sukanya di buku harian kan ya, bahasa kerennya buku diary. 


Nah, berhubung sekarang jaman semakin maju, sudah era digital tadi itu, jadi orang-orang yang suka nulis sebagian besar dokumentasikan tulisannya ke blog.

Aku juga niatnya begitu, arsipkan tulisan ke blog supaya tidak hilang, penghibur hati juga jikalau nanti buat tulisan, kirim ke media belum berhasil dimuat kan bisa kita muat sendiri di blog pribadi. Cihuyy 😅


Syukur-syukur kalo ada yang mau mampir baca, dapat pahala juga kita kan ya, ngasih ilmu yang bermanfaat untuk orang lain. Harapannya...

Walaupun masih menggunakan blog gratisan, tapi jadilah ya. 

InsyaAllah mungkin ke depannya bisa dijadikan blog yang punya alamat domain sendiri, ibaratnya punya rumah sendiri, kalo sekarang masih ngekos gak apa-apa. 

(Ceritanya sudah mulai paham nih seputar dunia per-blog-an. Ciyeee) 😆

Untuk yang kesekian kalinya, terimakasih banyak, jazakallah khairan bosque Novrand Al-Fatih II aku padamu pokoknya ya. Semoga Allah balas dengan kebaikan yang berlimpah ruah. Aamiin... 😊💐

Deuh, si dedek bangun dari bobok siangnya. Padahal mau cerita terkait nama blogku itu kenapa akhirnya pilih nama ini

https://susanthinkbig.blogspot.com

Yasudahlah, nanti mungkin di tulisan berikutnya ya. 😁

Bersambung...

(Alai, 05 Juni 2020. 4 Hari sebelum kelas menulis perdana "Story Telling" dimulai)

Di post Ulang dari akun facebook.


Sudah Lama Terpendam, Akhirnya "I'm Come Back"


Sudah Lama Terpendam, Akhirnya "I'm Come Back"

Kembali menata niat, menejemen waktu, et lebih tepatnya menejemen diri. Karena sejatinya waktu setiap harinya masih sama, 24 jam rata selalu begitu, tak pernah berubah.
Iya benar, tentang menejemen diri. Tentang bagaimana mengatur aktivitas sedemikian banyaknya dalam kehidupan ini. Tentang bagaimana supaya setiap dentingan jam atau bahkan berjalannya detik bisa berbuah pahala. Laa hawla walaa quwwata illa billah...
Pada faktanya ada sebagian banyak orang bingung dan bahkan abai mengenai jatah 24 jam dalam sehari itu, mungkin akupun salah satu diantaranya, ya Rabb ampuni hamba...
😢
Aseli mak,gaes, tak jarang waktu yang masih dimiliki ini, kesempatan yang masih ada ini, nafas yang masih semangat menghela ini lupa bahwa jasad kian menua, dan PR menejemen diri belum selesai-selesai jua. Marii perbanyak istighfar. Astaghfirullah...
Kami, dulu. Ketika masih kuliah, masih menyandang gelar mahasiswa pernah minta pencerahan kepada guru ngaji kami terkait masalah menejemen diri ini.
Tak banyak yang beliau nasehatkan, ustadzah kami hanya memberikan cerita pengalaman beliau yang sering ikut forum training dari berbagai kajian ilmu. Maklum beliau ini, pemburu ilmu yang tak pernah puas dengan keilmuannya.

Jujur aku suka iri kepada kepiawaiannya berburu ilmu sampai detik ini. MasyaAllah. Semoga Allah selalu melindungi dan memudahkan segala urusanmu wahai musyrifahku... Barakallah, jazakillah khair untuk semua curah payah dan setiap tetes keringat bahkan tangismu untuk membimbing kami waktu itu. Semoga nantinya Allah balas dengan nikmatnya surga. Aamiin 😊
Oh iya, aku masih ingat lebih kurangnya nasehat beliau. Jika pembahasannya tentang menejemen diri, maka kembali kepada diri kita masing2. Trainer dengan gelar dan kelas kakap sekali pun jika ditanya tentang menejemen diri, itulah yang sebagian besar mereka ungkapkan.

So, Tanya diri kita. Karena hanya diri kita sendiri yang paham urusan kita. Tujuan kita melakukan berbagai macam kesibukan itu, karena apa, untuk apa, kita yang paham kan?yupZz. Jadi begitu intinya kawanss.
😆
Serius, pemahaman itu hingga sekarang masih membenam, tersimpan didalam memory. Jadi, beranjak dari itu PR tetaplah PR mak,gaes. Harus segera diselesaikan, dikelarkan, dituntaskan. Setidaknya mulailah dulu prosesnya walau baru di step pertama.

Yah benar, pertama kumpulkan niat dulu. Niatnya diluaskan, minta ridho Allah, Insyaallah jika apa2 kita ingat Allah, mudah2an urusan kita lancar dan dimudahkan.
Begitu memang petuah orang yang beriman itu... Bismillah...
However, merenung dikit tidak masalah kurasa ya. Ambil pena ambil kertas, atau bisa juga buka smartphone bagian catatan atau manfaatkan laptop jika ada. Tapi kalo aku pribadi lebih suka catat di kertas sih, karena suka males buka2 catatan di smartphone/laptop, butuh waktu lumayan lama atur mood. Suka-suka kitalah ya, yang mana nyamannya di kita.

Next, mulailah buat skejul/list kegiatan sehari-hari, tentu beda2 setiap orang ya mak,gaes, makanya itu tadi, yang tau urusan kita ya, kita sendirilah ya. Tidak masalah, Usahakan setiap aktivitas kita selalu bernilai pahala ya mak,gaes. Karena sebagai seorang yang mengaku beriman seharusnya letak bahagia kita itu ketika kita dapat ridho Allah kan ya? Maka, harapannya hanya itu fokus kita.

Rancanglah kegiatan yang banyak mengundang pahala, berusahalah jauhkan diri dari kegiatan yang sia2. Rugi kan, capek2 lakukan ini itu, tapi tak bernilai di mata Allah, sementara waktu kita hanya sedikit saja.
*Bersambung....
(Alai, 03 Juni 2020. 5 Hari sebelum dimulai kelas menulis perdana)
_____
Gambar hanya pelengkap saja, ambil dari google.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Silahkan Isi Buku Tamu ya

Silahkan Kepada Para Sahabat untuk meninggalkan Komentar yang bermanfaat, berupa saran/masukan/kritikan yang membangun agar Blog saya semaki...

Silahkan Isi Buku Tamu Dulu Ya, :) Klik Disini

Untuk Menutup Buku tamu Ini?
Klik di [tutup]